5 Macam Jenis Burung Jalak Terpopuler Lengkap
Keluarga burung Jalak tidak hanya diketahui mempunyai suara gacor dan ngeroll istimewa, namun juga cukup terkenal lantaran tingkat kecerdasannya yang mampu dilatih bicara layaknya manusia. Segala keistimewaan semua jenis Jalak yang diantaranya seperti Jalak Nias, Suren, Kebo, Beo, Bali, Putih dan Thailand tersebut tentunya sudah dikagumi banyak masyarakat. Meskipun aneka burung Jalak tersebut mempunyai perbedaan ciri fisik dan habitat yang berbeda-beda, namun semua bisa dilatih bicara dan memang cukup cocok untuk dijadikan hewan peliharaan untuk menemani waktu santai di rumah.
Meskipun semua jenis burung Jalak terkesan menarik dan cukup dicari untuk dijadikan hewan peliharaan rumah banyak orang, namun ada dua jenis Jalak yang dilarang dipelihara serta diperdagangkan. Lewat lampiran peraturan pemerintah no 7 tahun 1999 yang mana dua jenis diantaranya, yakni Jalak Bali dan Putih termasuk fauna yang dilindungi di Indonesia. Oleh sebab itu, bagi masyarakat yang berniat memelihara maupun membudidayakannya tentunya ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi. Jika kedapatan melanggar, tentunya burung akan disita dan bahkan para pelanggar bisa dijatuhi sanksi pidana.
Melihat fenomena tersebut, tentunya sedikit menarik untuk dibahas. Dimana pada tahun 1991 burung Jalak Bali sudah masuk dalam catatan merah lembaga konservasi internasional IUCN. Lembaga yang berbasis di negara Swiss tersebut memperingatkan, bahwa burung yang pertama kali ditemukan oleh Dr. Baron Stressmann pada tanggal 24 Maret 1911 tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat, sebab keberadaannya di alam liar pada saat itu sudah semakin terancam. Semenjak saat itu, pemerintah langsung mengambil tindakan dan memutuskan bahwa unggas yang sudah menjadi identitas pulau Dewata tersebut menjadi fauna yang dilindungi.
Hal tersebut tentunya disebabkan oleh berbagai macam hal mengapa jumlah untuk kedua unggas tersebut pada saat itu sudah semakin terancam. Mulai dari perusakan hutan, penyempitan lahan sampai aksi perburuan liar. Meskipun saat ini populasi Jalak Bali dan Putih secara perlahan kembali membaik, karena sudah banyak lembaga konservasi dan kebun binatang di Indonesia yang mengadakan program untuk membudidayakannya, namun peraturan tersebut sampai kapanpun masih berlaku. Berikut semua jenis burung Jalak, baik yang terpopuler dan dilindungi di Indonesia:
1. Jalak Suren / Uren (Sturnus contra)
Jenis yang terpopuler pertama ialah Jalak Suren. Burung yang bernama latin (ilmiah) sturnus contra tersebut bahkan bisa dibilang saat ini paling banyak diminati. Disamping bisa dilatih bicara, suara gacor dan ngerollnya juga terdengar cukup merdu. Bahkan suaranya terdengar cukup keras, sehingga cukup banyak penghobi yang juga mengfungsikannya untuk memaster jenis burung lain. Panjang tubuhnya agak besar, yakni saat menginjak usia dewasa ukuran tubuhnya bisa sampai 24 cm. Meskipun terlihat cukup besar, namun pada saat terbang di alam bebas akselerasinya tidak terlalu cepat. Jenis ini kerap ditemui di dataran dan perbukitan rendah pada ketinggian 600 hingga 700 meter di atas permukaan laut.
2. Burung Beo / Tiong Emas/ Mamiang (Gracula religiosa)
Diantaranya banyak aneka burung Jalak, mungkin jenis inilah yang paling populer di mata penghobi dalam hal meniru suara manusia. Burung Beo diketahui mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih terasah dibandingkan yang lain. Terlebih lagi jika ia dilatih dari trotol atau piyikan, maka kemampuannya pada saat menginjak usia dewasa akan semakin kelihatan. Burung yang terkadang juga disebut dengan nama burung Tiong Emas dan Mamiang ini di Indonesia terdapat dalam 4 macam sub-spesies (ras) yang meliputi Beo nias, Enggano dan Srilangka. Di alam bebas ia kerap kedapatan berlalu lalang berbagai lahan basah pada ketinggian 1000 sampai 2000 meter di atas permukaan laut.
3. Jalak Nias / Kerak Ungu (Acridotheres tristis)
Sebenarnya penyebutan Jalak Nias untuk jenis yang satu ini kuranglah tepat, sebab bukan burung endemik asal nias. Terlebih lagi ia juga bisa ditemukan di berbagai negara di Asia lain seperti Afganistan, India dan China Barat Daya. Panggilan tersebut lebih tepatnya, karena keberadaannya di Indonesia secara kebetulan paling banyak berada di wilayah Nias. Selain itu unggas ini juga populer dengan nama burung Kerak Ungu, bahkan para ahli ornitholog memakainya sebagai nama resmi. Ciri khas yang mungkin paling mudah dikenali ialah pada bagian kepalannya, yakni mempunyai jambul panjang klimis. Di alam bebas ia sering terlihat pada tempat-tempat pada ketinggian 2000 hingga 3000 meter di atas permukaan laut.
4. Jalak Kerbau / Jalak Kebo / Jalak Penyu / Jalak Hitam (Acridotheres javanicus)
Diantara jenis burung Jalak, mungkin Jalak Kebo memang bisa dibilang paling merakyat di kalangan para penghobi. Dimana pada saat di alam bebas ia mempunyai kebiasaan unik daripada sejenisnya. Sesuai dengan embel-embel nama yang disandangnya, unggas yang bernama latin Acridotheres javanicus ini kerap berlalu lalang di sekitar pemukiman penduduk untuk mencari makan. Makanan favoritnya sendiri berupa kutu. Biasanya ia mencarinya di tubuh kerbau dan bertengger di atasnya. Selain kutu, ia terkang juga kerap terlihat berada di permukaan tanah dan mengais-ngasisnya untuk mencari cacing, ulat, jangkrik dan sebagainya. Meskipun juga bisa ditemui di daerah lain di Indonesia, namun burung yang terkadang juga disebut dengan nama Jalak Penyu ini paling banyak ditemui di Pulau Jawa.
5. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)
Untuk segala keistimewaan yang dimiliki oleh Jalak Bali tentu sudah tidak perlu untuk diragukan lagi. Melihat ciri warna dan bentuk badannya saja, burung yang bernama latin Leucopsar rothschildi ini meman pantas jika ditetapkan sebagai fauna yang langka dan dilindungi. Ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, yakni rata-rata hanya sampai berkisar 20 hingga 25 cm. Hanya saja bagian yang sudah menjadi ciri khas dan sekaligus bagian teristimewannya untuk membedakan dirinya dengan jenis jalak lain ialah berada pada bagian kepalanya. Saat berkicau, jambulnya akan berdiri. Selain itu, perbedaan juga bisa dilihat dari warna sekitar matanya, yakni yang berwarna biru terang berbeda dengan sejenisnya yang kebanyakan lebih bewarna kuning.
6. Jalak Putih / Jalak Bodas (Acridotheres Melanopterus)
Sama halnya dengan saudaranya asal pulau Dewata, Jalak Putih merupakan jenis Jalak kedua yang dilindungi di Indonesia. Hanya saja jika dilihat dari segi fisiknya sedikit berbeda, yakni sekitar matanya lebih bewarna kuning. Selain itu, burung yang lebih dikenal oleh masyarakat sunda dengan nama Jalak Bodas ini juga menjadi program penangkaran para lembaga konservasi di Tanah Air. Untuk selebihnya relatif sama. Unggas yang bernama latin Acridotheres Melanopterus ini juga mempunyai suara gacor dan ngeroll yang istimewa dan juga mempunyai bakat bisa meniru suara manusia. Makanan kesukaanya juga sama, yakni berupa biji-bijian, serangga kecil dan ulat-ulatan. Wilayah penyebaran paling banyak di Indonesia sendiri melitputi pulau Jawa, Bali dan Madura.
7. Jalak Thailand / Hongkong (Sturnus Nigricollis)
Jenis Jalak terakhir yang terpopuler di Indonesia ialah Jalak Thailand atau Hongkong. Bisa dibilang ukuran tubuhnya relatif lebih besar daripada jenis burung Jalak lain. Namun pamor burung ini tidak begitu ramai dalam hal meniru suara manusia. Meskipun sebenarnya ia juga bisa dilatih bicara, namun ia lebih terkenal karena ia diketahui sebagai burung tangguh yang mudah sekali beradaptasi dengan berbagai macam kondisi cuaca. Unggas yang mempunyai nama literatru internasional black-collared starling ini bisa bertahan dalam kondisi cuaca dingin maupun panas. Meskipun berembel-embel Thailand, sebenarnya ia bukan burung endemik asal negeri Gajah Putih sebab ia juga bisa ditemukan di alam liar di negara Asia Tenggara lain seperti Laos, Myanmar, Kamboja, Malaysia dan Indonesia.