Cara Perawatan Ciblek Bakalan Biar Cepat Gacor

Pamor Ciblek sedikit berbeda dengan jenis burung penyanyi kebanyakan yang mana rata-rata masyarakat yang memelihara merawatnya dari bakalan. Hal ini dimaksudkan saat menginjak usia dewasa ia bisa mempunyai suara Ngebren dan tembakan yang lebih bagus daripada harus memelihara burung Ciblek dewasa hasil tangkapan dari alam liar. Tentu ini juga dipengaruhi oleh faktor mental. Dalam artian, bakalan ciblek lebih mudah dijinakkan daripada burung remaja atau dewasa hasil dari tangkapan.

Sebenarnya tidak hanya untuk jenis burung Ciblek, jenis burung apapun mental memang sudah menjadi suatu bagian yang sangat berpengaruh cepat atau tidaknya burung bisa rajin bunyi. Dimana akan lebih mudah dan cepat memaster burung yang mempunyai mental yang lebih bagus dari awal. Terlebih lagi jika burung itu sendiri sudah jinak terhadap tuannya. Maka harapan untuk menjadikannya burung master di arena perlombaan atau hanya sekedar dijadikan burung klangenan untuk menemani waktu santai di rumah bukanlah pekerjaan yang sulit.

Melihat fenomena ini tentunya sangat wajar, mengapa masyarakat kebanyakan lebih memilih burung ciblek bakalan untuk dipelihara dan dilatih. Disamping mudah didapat, karena sudah banyak dijual di pasaran secara ombyokan dengan harga murah, Ciblek sendiri termasuk burung penyanyi yang mempunyai suara khas cukup jempolan. Diantaranya ialah Ciblek gunung. Salah satu ras Ciblek yang bernama latin prinia atrogularis tampaknya sudah menjadi pilihan nomer satu penghobi karena suaranya dinilai lebih berkarakter daripada jenis Ciblek lain.

Suara Ciblek Gunung sendiri dianggap lebih berkarakter dan terdengar cukup unik yang mana suara ngebrennya dinilai mirip dengan suara mesin jahit yang sedang dipacu. Keunggulan salah satu ras tersebut juga tidak hanya sampai di situ saja. Selain segi suara, penampilan Prenjak Gunung juga diklaim lebih indah dan sangat mudah dikenali. Keunggulan penampilan dan sekaligus sebagai ciri khas untuk membedakannya dengan jenis lain ialah terletak pada bagian matanya. Iris matanya bewarna merah dan itu tidak dimiki oleh jenis Prenjak lain.

Hanya saja meskipun terkesan paling dominan jika dibandingkan dengan jenis Prenjak lain, namun juga tidak sedikit penghobi yang membantah. Dimana segala kemampuan, baik dari suara dan mental tergantung masing-masing pemilik dalam perawatan ciblek harian itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan bahwa jenis Ciblek lain yang diantaranya seperti Ciblek Sawah, Kebun, Lumut dan sebagainya juga mampu berbicara banyak meskipun sama-sama dirawat dan dilatih dari bakalan. Bisa dibilang semua tergantung selera dan kepercayaan masing-masing.

Terlepas dari itu semua, Prenjak adalah burung yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Meskipun ukuran badannya terlihat lebih kecil daripada jenis burung pengicau kebanyakan, namun suara ciblek tidak kalah berkarakter dan nyaring. Terlebih lagi bila Anda melakukan perawatan ciblek bakalan dengan baik, maka kemampuan suaranya saat menginjak usia dewasa dipercaya bisa lebih maksimal daripada jenis yang sudah gacor hasil dari tangkapan hutan. Berikut beberapa cara merawat Ciblek harian dari Bakalan supaya cepat gacor.

Perawatan Ciblek Pertama, Jinakkan

Burung Ciblek bakalan yang dijual ombyokan pada dasarnya hampir sama dengan burung hasil tangkapan dari hutan, yakni sama-sama liar dan cukup sulit dijinakkan. Hanya saja lebih mudah menjinakkan bahan di ombyokan, karena setidaknya ia sudah sedikit terbiasa dengan manusia. Berbeda dengan Ciblek bakalan hasil tangkapan yang notabenya sangat jarang atau bahkan belum pernah bertemu dengan manusia. Oleh sebab itu, menjinakkan sudah menjadi suatu hal yang harus diutamakan terlebih dulu saat merawat ciblek.

Sebenarnya cara menjinakannya sendiri hampir sama dengan jenis burung penyanyi lain, yakni pukul 05.00 kerodong dan gantang burung di teras rumah atau di bawah pohon rindah sampai fajar tiba. Pada pukul 07.00 berikan pakan EF seperti jangkrik kecil sebanyak 2 atau 3 ekor dan kroto sebanyak 1 sendok teh makan. Setelah itu mandikan, sebaiknya menggunakan dengan metode semprot.

Setelah pemandian selesai, jemur sedikitnya selama 2 jam. Misalnya pukul 07.00 – 09.00. Jika badannya sudah kering, gantang di tempat teduh kembali dan sebaiknya jangan dikerong supaya ia bisa terbiasa dengan manusia. Sebaiknya kembali dikerodong pada sore hari sesudah mandi. Pemandian sore bisa dilakukan pukul 16.00. Dan tidak lupa sebaiknya juga kembali memberikan pakan EF jangkrik kecil sebanyak 3 ekor. Lakukan kebiasaan ini setiap hari, sampai burung benar-benar sudah terbiasa dengan pemilik.

Pakan dan Pemasteran Saat Perawatan Ciblek

Jika sudah dirasa burung Ciblek bakalan sudah jinak dan terbiasa, proses perawatan ciblek gacor selanjutnya bisa memberikan beberapa pakan ciblek yang lebih spesifik untuk membantunya cepat bersuara gacor dan ngebren. Pada hari pertama sebagai proses adaptasi, berikan campuran antara kroto (25%) dan voer (75%) selama 1 hingga 3 hari. Untuk hari-hari berikutnya sedikit rubah racikannya dengan presentase voer (50%) dan kroto (50%). Berikan racikan ini setiap pagi dan sore hari. Dan tidak lupa, untuk selalu menjaga kebugarannya sebaiknya juga harus memberikan pakan EF jangkrik kecil sebanyak 5 ekor dalam sehari. Pagi 2 ekor dan sore 3 ekor.

Disamping pakan yang sifatnya sebagai pemicau birahi dan kesehatannya, metode pemasteran notabenya terbilang lebih menentukan. Dimana pemasteran sendiri bisa melatih suara dan mental burung Ciblek bakalan. Pemasteran sendiri sebaiknya berupa suara ciblek mp3. Jika secara kebetulan bakalan ciblek yang dimiliki berkelamin jantan, maka suara ciblek betina mp3 adalah media yang tepat. Disamping bisa mengecas suara si jantan, suara si betina juga dinilai bisa menumbuhkan mental dan birahi si jantan. Lakukan perawatan ciblek ini setiap hari sampai burung benar-benar sudah bisa bersuara ngebren.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url