Macam Jenis Burung Lovebird Terpopuler Lengkap dengan Gambar

Tidak hanya populer sebagai unggas pengicau, Lovebird juga cukup pantas bila disebut sebagai burung hias untuk rumahan. Tentunya hal tersebut tidak lepas dari ciri dan bentuk tubuh yang dimiliki. Perawakannya unik dan indah, sedikit berbeda dengan burung penyanyi kebanyakan. Selain itu, bagian lain yang paling disukai dari burung berparuh bengkok tersebut juga bisa dilihat dari tingkah lakunya. Semua jenis Lovebird yang diantaranya Lovebird Muka Salem, Muka Merah, Topeng, Nyasa, Pipi Hitam, Fischer, Abisinia dan Madagaskar diketahui sebagai jenis burung monogami yang mana merupakan burung setia pada setiap pasangannya sampai mati.

Sifat burung Lovebird tersebut tentu sudah menjadi bagian atau alasan, mengapa ia pantas juga disebut sebagai burung cinta. Tidak jarang burung tersebut selalu dijadikan simbol cinta bagi setiap orang. Tentu tidak heran, jika kebanyakan masyarakat yang memeliharanya selalu berpasang-pasangan. Tidak hanya itu, selain disebut sebagai burung monogami, lovebird juga dikenal sebagai burung koloni. Di habitat asli, Lovebird tidak jarang terlihat selalu membentuk sebuah kelompok pada saat mencari makan maupun saat bermigrasi. Maka selain berpasangan, para penghobi yang memelihara jenis burung dari keluarga Psittacidae ini kebanyakan juga selalu dalam berkelompok yang disatukan dalam sangkar yang besar berbentuk persegi.

Lovebird sendiri merupakan salah satu jenis burung yang terdapat dalam berbagai sub-spesies (ras) yang dihasilkan dari kawin silang antara indukan yang berbeda-beda. Meskipun cukup banyak jenis lovebird yang dilahirkan dari hasil budidaya, menurut beberapa ahli ornitologi masih cukup banyak jenis Lovebird dengan ciri dan warna tubuh yang hidup di alam bebas. Berdasarkan penelitian, masih terdapat 8 ras burung lovebird yang masih bisa ditemui dan tempatnya kebanyakan berada di berbagai negara Afrika yang diantaranya meliputi Zambia, Zimbabwe, Etopia, Malawi, Angola, Kongo, Namibia, Tanzania, Afrika Selatan dan dataran Madagaskar.

Hanya saja semua jenis lovebird tersebut tidak sepenuhnya ada di Indonesia. Tentunya hal tersebut disebabkan oleh berbagai alasan. Disamping dibatasi oleh peraturan lantaran jumlah burung Impor, stok burung dari negara asal juga sudah tidak terlalu banyak sehingga ada beberapa sub-spesies terkait yang memang sudah dilindungi. Meskipun terkesan demikian, para pengusaha di Tanah Air sendiri secara perlahan juga mulai membudidayakannya sendiri. Tentu hasilnya juga tidak berbeda dengan berbagai jenis burung Lovebird yang diimpor dari luar negeri. Bahkan harga  lovebird yang ditawarkan terbilang lebih terjangkau. Berikut semua jenis Lovebird terpopuler diberbagai kalangan yang lengkap dengan gambar

1. Lovebird Muka Salem (Agapornis roseicollis)

Diketahui Jenis lovebird yang satu ini masih banyak ditemui di sebelah barat daya Afrika yang lokasinya berdekatan dengan gurun Namib. Burung yang bernama latin Agapornis roseicollis ini dan dalam literatur internasional lebih dikenal dengan nama Peach-faced Lovebird ini mempunyai bentuk dan warna tubuh yang mengagumkan. Ia memiliki warna ciri warna bulu hijau sedikit kekuningan pada tubuh bagian bawah. Bulu dahi bewarna merah dan selebihnya, baik untuk wajah, leher dan kerongkongan bewarna oranye. Sayap bagian bawahnya sedikit bewarna kebiruan dan paruhnya bewarna kuning gading. Panjang tubuh Lovebird Muka Salem bisa mencapai 15 cm dan ekornya bisa memanjang sampai 44 hingga 52 mm.

2. Lovebird Topeng (Agapornis personatus)

Lovebird Topeng merupakan salah satu jenis yang juga cukup mudah untuk dikenali. Burung yang bernama latin Agapornis personatus ini memiliki bulu yang dominan bewarna hijau. Sesuai dengan embel-embel nama yang dibawanya, wajahnya bewarna hitam yang sekilas memang menyerupai topeng. Disamping itu, juga terdapat warna kuning melingkar pada bagian leher dan punggungnya. Berdsarkan catatatan sejarah, jenis lovebird ini pertama kali ditemukan di negara Tanzania dan mulai dibudidayakan di Kenya. Tepatnya pada tahun 1800-an, ia mulai diperjual belikan. Hanya saja untuk mengenali ciri jantan dan betina untuk jenis yang satu ini agak sulit, sebab bentuk dan warna badannya hampir sama.

3. Lovebird Nyasa (Agapornis lilianae)

Diantara banyak banyak jenis burung Lovebird, sub-speseis (ras) inilah yang mungkin paling banyak dipelihara para penghobi di Indonesia. Selain Nyasa, masyarakat di Tanah Air terkadang juga memanggilnya dengan nama Lovebird Lilian. Warna tubuhnya didominas warna hijau. Selain itu, terdapat warna oranye pada bagian paruh, dahi dan kerongkongan. Ukuran tubuhnya tidak terlalu besar, yakni rata-rata hanya sampai berkisar 13 cm. Konon jenis ini masih banyak ditemui di alam bebas Tanzania, Malawi, Mozambik bagian barat laut. Biasanya para penghobi memeliharanya dalam bentuk kawanan dalam satu sangkar yang besar. Tentu hal tersebut cukup berasalan, mengingat jenis ini memang termasuk burung koloni.

4. Lovebird Pipi Hitam (Agapornis nigrigenis)

Lovebird Pipi Hitam pada dasarnya mempunyai ciri warna tubuh yang juga cukup mudah untuk dikenali, sebab sebagai banyak warna bulunya juga bewarna hijau. Hanya saja untuk memebedakan jenis kelamin jantan dan betina untuk burung yang bernama latin Agapornis nigrigenis ini juga agak sulit, karena ciri-ciri hampir sama. Burung yang dalam versi bahasa Inggris lebih dikenal dengan nama Black-cheeked lovebird ini ciri warna hitam kecokelatan dan paruh bewarna merah tua. Bisa dibilang jenis inilah yang keberadaannya masih tidak terlalu banyak di Indonesia. Disamping penangkarannya diketahui tidak mudah, impor untuk jenis yang satu ini dari kian waktu juga sudah semakin dibatasi. Populasi paling banyak jenis ini sendiri diketahui berada di bagain barat negara Zambia dan Zimbabwe.

5. Lovebird Fischer (Agapornis fischeri)

Agapornis fischeri merupakan jenis yang pertama kali ditemukan oleh seorang penduduk asal Jerman yang bernama Gustav Fischer di negara Amerika pada tahun 1926. Tentu hal tersebut merupakan alasan yang jelas, karena nama yang diberikan memang disesuaikan dengan sang penemunya. Sebenarnya ciri tubuhnya juga tidak berbeda dengan yang lain, yakni secara keseluruan juga didominasi warna hijau kekuningan. Bagian dada, wajah, leher, dahi dan pipi bewarna oranye. Mungkin ciri khas yang bisa diambil untuk lebih mudah membedakannya dengan sejenisnya ialah terletak pada bagian ekornya. Ekornya mempunyai perpaduan warna biru dan ungu. Ukuran tubuhnya juga tidak terlalu besar, yakni rata-rata hana bisa mencapai 15 cm.

6. Lovebird Abisinia (Agapornis taranta)

Lovebird Abisinia merupakan jenis lovebird yang notabenya juga cukup dipelihara oleh masyarakat di Indonesia. Meskipun jika dilihat dari segi suara Ngekek tidak berbeda, namun alasan yang mungkin paling masuk akal ialah karena warna tubuhnya sedikit lebih mudah dikenali. Hampir seluruh bagian tubuhnya didominasi warna hijau tua dan hanya terdapat strip warna hitam pada bagian sayap. Untuk selebihnya sama, yakni pada bagian dahi dan paruh terdapat warna oranye. Selain dikarenakan warna tubuhnya yang lebih mudah dikenali, mungkin alasan lain mungkin juga dari ukuran tubuh. Burung yang bernama latin Agapornis taranta ini dinilai mempunyai tubuh lebih bongsor daripada yang lain, yakni ukuran tubuhnya rata-rata bisa mencapai 16 cm.

7. Lovebird Madagaskar (Agapornis cana)

Bisa dilihat, penampilanya sangat berbeda dengan jenis Lovebird kebanyakan. Maka tak heran jika burung yang bernama latin Agapornis cana sering dianggap paling istimewa dan sekaligus dianggap paling terlangka daripada yang lain. Lovebird Madagaskar mempunyai ciri tubuh yang notabenya juga lebih mudah untuk dikenali. Untuk membedakan jantan dan betina juga tidak begitu sulit. Jantan mempunyai ciri warna keabu-abuan pada bagian kepala, dada dan leher. Sementara itu betina hanya mempunyai warna kombinasi warna hijau pada bagian punggung dan sedikit warna kekuningan pada bagian kerongkongan hingga perut. Seperti nama yang disandangnya, sub-spesies ini populasinya paling banyak berada di dataran Madagaskar, Afrika.

8. Lovebird Muka Merah (Agapornis Pullaria)

Untuk jenis yang terpopuler di Indonesia yang terakhir ialah Lovebird Muka Merah. Sebenarnya tidak ada berbeda dengan jenis burung berparuh bengkok lain, hanya saja ada beberapa bagian yang lebih spesifik untuk lebih mudah untuk mengenali cirinya. Terlebih lagi untuk mengenali ciri jantan dan betina. Si janta mempunyai bulu cenderung warna hijau kekuningan pada tubuh bagian bawahnya. Selain itu, baik dahi, wajah dan paruh bewarna oranye. Berbeda dengan si betina, sebab ia warna oranye pada bagian mukanya tidak begitu jelas dan serta pada bagian bawah sayapnya hanya terdapat warna hijau. Berdasarkan beberapa ahli, burung yang bernama latin Agapornis Pullaria ini populasinya banyak terdapat di wilayah Afrika Tengah dan Afrika Barat Tengah.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url