Cara Perawatan Kacer Bakalan, Pola Setelan Harian Sang Juara
Tidak mungkin sebuah burung Kacer Bakalan bisa langsung Gacor dan Ngeplong, meskipun perawatan dan setelan hariannya sudah diberikan dengan maksimal. Semua tidak instan dan cukup menguji kesabaran serta ketelatenan masing-masing pemilik. Semua juga tergantung umur burung dan jenis kelamin, kacer jantan atau kacer betina-kah. Hanya saja bagian inilah sebenarnya letak seninya yang mana ada kepuasaan batin tersendiri jika berhasil menciptakan burung Kacer istimewa dari awal tanpa harus membeli burung secara instan berpredikat juara dengan harga yang mahal.
Sebagaimana jenis burung penyanyi lain, Kacer Bakalan sendiri terdapat dalam dua jenis yakni kacer di ombyokan dan kacer hasil tangkapan dari hutan. Tentunya untuk keduanya penanganannya berbeda, terlebih lagi untuk Kacer liar hasil tangkapan. Dimana bakalan Kacer liar belum terbiasa dengan manusia atau bisa dibilang ia masih mudah gusar. Oleh sebab itu, salah satu tahapan perawatan kacer bakalan ialah mentalnya harus dilatih dan harus dijinakkan terlebih dulu, sebelum melatih bersuara gacor hingga ngeplong.
Fenomena tersebut tentunya perlu diperhatikan, sebab cepat atau tidaknya burung bisa bersuara gacor dan ngeplong juga sangat dipengaruhi oleh segi mental. Jika mentalnya belum terasah dan masih ketakutan ketika bertemu manusia, maka untuk melatihnya sendiri akan semakin sulit. Sebenarnya tidak hanya dengan manusia, burung yang Kacer Bakalan yang masih seperti itu terkadang juga mudah gusar dengan lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan beberapa upaya supaya ia jangan sampai stres sehingga ia bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Lingkungan baru tentu sangat berbeda dengan lingkungan asalnya, baik untuk Kacer Bakalan ombyokan maupun Kacer dari hasil tangkapan liar. Burung terlihat lebih aktif bergerak, namun aktifnya cenderung masalah ketakutan. Dan ketakutan ini sendiri biasanya timbul karena ia mendengar suara-suara bising di sekitaran rumah. Diantaranya seperti suara televisi, kendaraan, suara kucing dan masih banyak lagi. Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, sebab dalam beberapa pengalaman beberapa penghobi ia bisa stres. Diperlukan beberapa tahap agar ia bisa terbiasa dalam perawatan kacer bakalan.
Tahap Menjinakkan Kacer Bakalan
Langkah pertama dari segi pemandian. Biasakan terlebih dulu memandikannya sampai basah kuyup, entah itu metode keramba ataupun semprot, yang terpenting harus basah kuyup. Dimana pada saat kondisi basah kuyup burung sangat mudah lapar. Di situlah kesempatan pemili untuk melakukan pendekatan dengan si burung dengan cara memberikan pakan voer dan EF. Tanpa disadari, burung lama-kelamaan jadi bergantung kepada sang pemilik ia seakan memelas meminta makan pada saat kelaparan.
Dikutip dari laman omkicau.com, langkah kedua saat perawatan kacer proses penjinakkan ialah siklus penggantangan. Dalam artian, selama sepekan gantang burung Kacer Bakalan di tempat tinggi dan ramai. Untuk minggu kedua, turunkan sedikit gantangan. Sementara itu untuk minggu ketiga gantang burung di posisi normal, bisa diteras rumah dan di bawah pohon pinggir jalan. Siklus penggantangan ini sendiri dimaksudkan untuk membiasakan ia terlebih dulu dengan kehidupan manusia, terutama untuk sang pemilik itu sendiri.
Langkah ketiga dari sisi pakan kacer. Pada saat malam hari menjelang dikerodong kosongkan tempat pakan dan air minumnya yang mana biarakan ia kelaparan pada saat pagi hari. Pada saat pagi coba sodorkan jangkrik menggunakan lidi. Jika ia mau mematuk, tunda selama 5 hingga 10 menit lalu lakukan hal yang sama lagi. Jika semisal tidak mau, tunda lagi setidaknya sampai pukul 10.00. Pada saat siang hari coba goda kembali burung dengan jangkrik menggunakan tangan (jangan lidi). Jika semisal ia mau kembali mematuk, berarti burung sudah merasa bergantung dengan pemilik dan bisa dibilang sudah jinak. Hanya saja dalam kondisi agak kenyang, sebaiknya berikan juga kroto sebanyak 1 sendok teh makan saja.
Tahap Melatihnya Makan Voer
Dalam perawatan kacer, Melatihnya agar mau makan voer mungkin lebih tepat untuk Kacer Bakalan hasil tangkapan dari hutan, sebab tidak mungkin burung pada saat di habitat asli memakan voer, melainkan hanya berupa serangga, buah dan ulat-ulatan. Oleh sebab itu biasakan ia terlebih dulu memakan voer. Voer sendiri notabenya juga cukup penting bagi kesehatan dan stamina si burung. Dimana di dalamnya sudah tersedia kandungan protein dan mineral secara lengkap untuk kesehatannya, sehingga ia bisa berkembang dengan cepat dan perawatan kacer harian akan lebih mudah.
Tahap Membuatnya Rajin Berkicau
Setelah dirasa ia sudah terbiasa dan jinak dengan manusia, mungkin tahap ini sudah waktunya untuk dilakukan. Tahap ini sendiri dari sisi pakan EF. Dimana sebuah pakan EF mempunyai kandungan protein yang tinggi, sehingga bisa membuat burung tetap bugar dan bersemangat. EF sendiri diantara lain berupa jangkrik, kroto dan cacing. Semua pakan kacer EF tersebut bisa diberikan secara selingan dengan takaran yang berbeda-beda. Jika semisal jangkrik sebaiknya diberikan 5 ekor dalam sehari dan kroto 2 sendok teh makan dua kali dalam seminggu. Tidak lupa sebaiknya juga berikan suplemen yang sifatnya untuk membantu daya tahan tubuhnya. Suplemen sendiri bisa diberikan 1 hingga 2 kali dalam seminggu.
Perawatan Kacer dan Setelan Harian
Terakhir sebuah perawatan kacer dan setelan harian sudah bisa dilakukan dengan semestinya. Mulai dari pemandian, penjemuran, pemberian pakan, pengerodongan dan pemasteran. Pemandian pagi bisa dilakukan pada pukul 07.00 dan penjemuran sebaiknya dilakukan selama 2 jam saja. Sembari menunggu badanya kering berikan pakan EF dan ganti pakan voernya dengan yang baru. Sembari sudah kering gantang burung di tempat sejuk dan tenang. Sebaiknya jangan dikerodong, sebab pengerodongan sendiri sebenarnya lebih optimal dilakukan pada malam hari. Dan pada saat kondisi dikerong, di situlah waktu yang tepat untuk memasternya. Pemasteran sendiri bisa menggunakan suara Kacer mp3.